andi

Breaking News
Loading...
Selasa, 21 Agustus 2012

Cara menbuat larutan

17.57


i.tujuan percobaan
       Tujuan : Untuk mengetahui cara membuat larutan.
II.alat & bahan
       a.Alat
                        1.Gelas ukur                                                    6.sendok
                        2.Gelas kimia                                                  7.corong
                        3.labu destilasi                                                8.Botol zat
                        4.Pipet                                                             9.kaca arloji
                        5.Pengaduk                                                     10.Timbangan
      b.Bahan
                        1.Zat NaOH
                        2.Aquades (air)
iii.cara kerja
                1.Menetapkan alat ukur (timbangan)
2.Menimbang berat kaca arloji dengan menggeser anak timbangan sesuai dengan berat kaca arloji
3.Menghitung kemolaran zat untuk mengetahui berat zat yang diperlukan
4.Menjumlahkan berat zat dengan berat kaca arloji
5.Geser anak timbangan sesuai dengan hasil penjumlahan berat zat dengan kaca arloji
6.Mengambil zat NaCl ke gelas kimia , lalu kaca arloji, sedikit demi sedikit sampai seimbang
7.Pindahkan zat NaCl ke gelas kimia , lalu kaca arloji di bersihkan dengan menggunakan botol yang berisi air kaca arloji tersebut di bersihkan di atas zat (dalam gelas kimia) untuk melarutkan zat dengan aquades sebanyak kurang dari 250 ml
8.Aduk dengan pengaduk
9.Pasangkan corong pada lubang labu destilasi
10.Tuang larutan NaCl ke dalam labu destilasi melalui corong tersebut
11.Apabila larutan tersebut belum mencapai ukuran labu destilasi (250ml).,maka semprotkan air (aquades) ke dalam labu destilasi dengan pelan di samping menyemprotkan air, gunakan aquades tersebut untuk membersihkan corong , agar tidak ada zat yang tertinggal.
12.Untuk lebih berhati-hati dalam memasukkan aquades ke dalam labu destilasi , maka gunakan pipet agar larutannya tidak melebihi ukuran labu destilasi (250 ml) karena hal tersebut tidak boleh terjadi.
13.Tutup labu destilasi , lalu tutupnya di tindis dengan ibu jari kemudian dibalik-balikkan 3 sampai 5 kali.
14.Diamkan sebentar
15.Masukkan larutan tersebut ke dalam botol zat untuk memastiakan apakah ukurannya (larutan) sudah tepat
iv.RINKASAN MATERI
        a.Kemolaran
jumlah zat kimia terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan istilah konsentrasi.satuan konsentrasi larutan yang sering di gunakan yaitu kemolaran, fraksi mol , persen , kemolaran, dan kenonmolaran.Dalam laju reaksi satuan konsentrasi yang digunakan adalah kemolaran.
Kemolaran atau molaritas menyatakan konsentrasi (kepekatan) dari suatu larutan menggambarkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.Kemolaran di beri Notasi M , dengan satuan mol L -1 .Jika larutan cuka memiliki konsentrasi 1 M, berarti jumlah asam asetat dalam 1 L larutan cuka tersebut adalah 1 mol.
Kemolaran berkaitan dengan jumlah mol dan volume larutan.Hubungannya dapat ditulis kan sbb :
 

                                                      
                     Ket :
                          M : Kemolaran
                          N  : Jumlah mol zat (mol)
                          V  : Volume larutan ( liter atau L)
           Selain kemolaran , konsentrasi larutan juga dapat dinyatakan dalam bentuk persentase (P) Hub. Antara kemolaran dan persentase.
X
 


Rumus massa zat (m) dari persentase larutan adalah M=  x massa larutan karena massa larutan = p x v berarti m=  x p x v. Maka kemolaran larutan dapat juga di tuliskan sbb :
  M =  x p x v x   atau M = 10 x p x p
 


                                                                                                             
                  Ket :
                  M: Kemolaran (M)
                  P :Persen fase larutan (mL)
                  V : massa molekul relative
                  P: Massa Jenis Larutan ( g ml -1)
      Untuk memperoleh kemolaran yang lebih kecil perlu dilakukan pengenceran sehingga Volume larutan menjadi besar.Dalam proses pengenceran. Jumlah mol zat terlarut tidak berubah Dalam proses pengenceran di rumuskan sbb :
n1 = n2
     
                                                           
                               Ket :
                               N1 : Jumlah mol zat sebelum di encerkan
                               N2 : Jumlah mol zat setelah diencerkan
V1 x M1 x = v2 x M2
 



                                   Ket :
V1 :Volume larutan sebelum di encerkan atau volume larutan pekat yang          di pipet
M1 : Kemolaran larutan sebelum di encerkan
V2 : Volume larutan setelah di encerkan
M2 : Kemolaran larutan setelah di encerkan
       Larutan asam sulfat di gunakan dalam berbagai industry seperti pupuk, bahan kimia , cat warna , detergen dan serat.  Larutan ini tersedia dalam konsentiasi 96 – 98 %
       Jika dua atau lebih larutan yang mengandung zat yang sama , tetapi kemolarannya berbeda di campurkan , campuran larutan tersebut akan memiliki  kemolaran yang baru kemolaran campuran di rumuskan sbb :
M= jumlah mol zat

M camupuran =

 




                                                                                                                      
v.Perhitungan
           Dik : M = 0,1 M
                        V = 250 ml             0,025 liter
                Dit n……….?
                        M =                                                                                      
                        0,1=  mol
                        N = 0,025
                        N =
                        0,025 =
                        ar = 1,4625
                        Maka = B. kaca arloji : 25,05
                                     B. zat NaCl    : 1,46
                        Dit B. yang akan ditimbang……….?
                        Penye :
                                    = B. kaca arloji + B.zat NaCl
                                     =25,0 + 1,46
                                    = 26,05


Vi.kesimpulan
        Dari percobaan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat suatu larutan kita harus selalu berhati-hati, terutama pada saat melarutkan zat, yaitu air (aquades) tidak boleh melebihi batas ukur (volume yang diinginkan) untuk itu dalam melarutkan suatu zat di usahakan agar air tidak tepat pada batas ukur karena hal ini lebih baik daripada melebihi batas ukur yaitu apabila larutan, Zatnya melebihi batas ukur maka konsentrasi larutannya tidak akan benar dab apabila larutan zatnya di tumpahkan sedikit , maka konsentrasi suatu larutan akan berkurang atau kecil.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer