BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari- hari kita sering kali
mendengar bahkan pernah ataupun sering mengkonsmsi tapai.Tapai merupakan
makanan fermentasi tradisional yang tidak asing lagi bagi kita. Fermentasi
alkohohol yang telah dikenal dan bahkan sering dilakukan oleh banyak orang
sejak ribuan tahun yang lalu dapat terbuat dari beras, beras ketan, atau dari
singkong ( ketela pohon ). Fermentasi dalam hal ini, pada umumnya menggunakan
sel ragi ( Khamir ).Namun terkadang dalam pembuatan tapai, hasilnya tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam hal ini akan dibahas
lebih mendalam tentang fermentasi
alkohol yaitu pada tapai singkong, dengan melakukan percobaan. Apakah percobaan
yang hendak dilakukan sesuai dengan yang diharapkan ? Untuk mengetahui hal tersebut,
dalam hal ini akan dilakukan percobaan tentang pembuatan tapai yaitu Tapai
Singkong.
1.2 TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN FERMENTASI
Fermentasi adalah proses prouksi enegi didalam sel
dalam keadaan anaerob ( tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah
satu bentuk respirasi anaerobik. Akan tetapi, terdapat defenisi yang lebih
jelas yang mendefensikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Gula adalah bahan yang umum
dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol,asam laktat
dan hidrogen. Akan tetapi, beberapa kompenen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol daam bir, tuak,
anggur dan minuman beralkohol lainnya.Respirasi anaerobik dalam otot manusia
selama kerja keras tempat ( yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal
) dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
B.
FERMENTASI ALKOHOL
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat tidak diubah
menjadi Asetil KoA, seperti pada respirasi aerob, akan tetapi menjadi
asetaldehid. Dalam hal ini, sel ragi akan mengubah gula menjadi asam piruvat
melalui jalur glikolisis, Selanjutnya asam piruvat menjadi asetaldehid
melepaskan karbondioksida dan dikatalisis oleh enzim piruvat dehidroginase,
selanjutnya asetaldehid diubah menjadi etanol ( etil alkohol ) dengan
dikatalisis oleh alkohol dehidrogenase. Semua proses tersebut berlangsung dalam
keadaan anaerob.
Fermentasi alkohol umumnya dilakukan oleh Khamir ( ragi
) dari jenis saccharomiyches. Fermentasi alkohol digunakan dalam pembuatan tape
ketan, singkong, bir,tuak anggur. Pada sel ragi dan bakteri, respirasi
berlangsung secara anaerob, hasil fermentasi berupa CO2 dan pada industri roti
dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti seingga pada roti terdapat pori-
pori.
Secara
singkat, reaksi fermentasi dapat ditulis sbb:
C6H12O6 2C2H5OH
+ 2CO2 + 21 kal + 2ATP
Apabila fermentasi alkohol diberikan
oksigen, akan timbul bau asam sebagai akibat dari peubahan fermentasi alkohol
menjadi fermentasi asa cuka, dengan reaksi sbb:
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang
sudah tidak asing lagi. Tapai dibuat dari beras, beras ketan, atau dari
singkong ( ketela pohon ). Berbeda dengan makanan fermentasi lain yang hanya
melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama seperti tempe atau minuman
alkohol. Pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Berdasarkan uraian
diatas, dapat diketahui bahwa mikroorganisme yang terdapat didalam ragi tape
adalah kapang Amylumycesrouxii, serta bakteri Pediococcus sp, dan Bacillus sp,
kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerjasama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan
enzim- enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi
gula yang lebih sederhana ( disakarida dan monosakarida ). Proses tersebut
sering dinamakan sakurifikasi ( saccharification ). Kemudian khamir akan
merubah sebagian gula sederhana tersebut menjadi alkohol, inilah yang
menyebabkan aroma alkoholisis pada tape semakin lama tape tersebut, semakin
kuat alkoholnya.
Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi
yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces dan ceriviciae. Jamur ini memiliki
kemampuan dalam mengubah karbohidrat ( fruktosa dan glukosa ) menjadi alkohol
dan karbondioksida. Selain saccharomyces cerivisiae, dalam proses pembuatan
tape ini juga terlibat mikroorganisme lainnya, yaitu Mucor dalam mengubah pati
menjadi gula sederhana ( glukosa ).
BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1. ALAT DAN BAHAN
a ). Alat b
).Bahan
Panci Air
Kompor Singkong
Pisau Ragi
Kain penutup Daun
Plastik
Korek api
Tempat untuk tape
Baskom kecil
3.2. CARA KERJA
1) Menyediakan Alat dan bahan
yang akan digunakan.
2) Singkong yang akan dikukus
dikupas terlebih dahulu dan dipotong sesuai dengan selera.
3) Singkong dicuci kemudian
dikukus dengan menyalakan kompor terlebih dahulu.
4) Singkong dikukus sampai
matang, kemudian diangkat dan diletakkan diatas plastik untuk didinginkan.
5) Ragi yang akan digunakan
dihaluskan terlebih dahulu.
6) Saat singkong telah benar-
benar dalam keadaan dingin,ragi yang telah dihaluskan ditaburkan pada singkong
secara merata. Selanjutnya dimasukkan kedalam tempat- tempat yang telah
disediakan, dan ditutup dengan daun.
7) Penutup yang digunakan harus
benar- benar rapat dengan mengalasi penutupnya dengan plastik agar fermentasi
alkohol dapat berlangsung dengan baik.
8) Untuk memastikan berhasil
tidaknya suatu percobaan yang dilakukan, dapat dibuka tiga hari kemudian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil
percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa singkong yang awalnya
keras, ternyata dapat lunak setelah dikukus dan pada pengukusan dapat memberi
aroma tersendiri pada singkong. Fermentasi alkohol pada umunya dilakukan oleh
ragi dari jenis saccharomyces cerivisiae dalam pembuatan tapai.
Pada saat tapai
singkong telah matang, akan terasa manis, asam, kecut, dan memberi aroma yang
khas saat ditambahkan ragi. Hal ini membuktikan bahwa dalam pembuatan tapai,
ragi (Saccharomyces cerivisiae ) mengeluarkan enzim yang dapat memecah
arbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Saat itu juga pada
pembuatan tapai, jamur pada ragi akan memakan glukosa yang ada dalam singkong
sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong menjadi lunak. Jamur
tersebut akan mengubah glukosa menjadi
alkohol.
Berikut reaksi
yang berlangsung selama fermentasi :
C6H12O6 2C2H5OH
+ 2CO2 + 21 kal + 2ATP
Dari reaksi diatas dan dari
pembahasan dapat diketahui proses
terjadinya fermentasi alkohol yaitu pada tapai singkong yang dilakukan oleh
ragi ( khamir ) dari jenis saccharomyces.
DAFTAR ISI
Halama judul
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENGAMATAN
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Cara Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB V
5.1.KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa
fermentasi alkohol dapat terjadi pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat
yang dalam hal ini adalah fermentasi alkohol terjadi pada tapai singkong, yang
dilakukan oleh ragi ( khamir ) dari jenis saccharomyces.
5.2. SARAN
·
Kebersihan sangatlah penting dalam melakukan percobaan ini,
agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan.
·
Saat proses fermentasi
terjadi, diusahakan agar pada saat terjadi fermentasi
tidak mendapat pengaruh dari
unsur oksigen, agar hasil percobaan
sesuai dengan yang diinginkan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah Swt, karena berkat Rahmat taufiq dan HidayahNYa jualah sehingga
penyusunan laporan tentang “ Fermentasi dan Fotosintesis “ ini dapat
diselesaikan.
Kehidupan manusia semakin berkembang
dan sejahtera karena adanya bioteknologi yang semakin berkembang.
Melalui laporan ini kami ingin menjelaskan
secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda.
Laporan ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses
pembuatan tape singkong dan manfaat yang ada dibalik tape singkong sebagai
proses fermentasi makanan. Dan melalui laporan ini juga kami akan menjelaskan
proses fotosintesis pada tumbuhan.
Seperti pepatah mengatakan bahwa “Tak
ada gading yang tak retak” demikian pula
dengan laporan ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan karena
itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi
bertambahnya wawasan kami dibidang ini.
Kami ucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu, hingga laporan ini dapat diselesaikan .Semoga
laporan ini benar-benar bermanfaat.
Salaonro, Oktober 2011
Penulis
Kelompok
6
0 komentar:
Posting Komentar